Rabu, 20 Juli 2011

Membuat Ponsel Anda Agar Bisa Tembus Pandang

Pengin memiliki ponsel kamera yang mampu mebidik obyek secara tembus
pandang? Sebenarnya ponsel kamera Anda bisa diupgrade menjadi ponsel
kamera tembus pandang. Bagaimana caranya ? Kamera merupakan salah satu
komponen yang kini menjadi bagian dari sebuah ponsel. Kini, ponsel tanpa
kamera rasanya kurang lengkap dan terasa kurang mengikuti tren atau
perkembangan teknologi ponsel.

Bermacam jenis ponsel pun kini dilengkapi dengan kamera di dalamnya dan
tidak sedikit juga orang yang lebih memilih membeli ponsel menggunakan
kamera sekalipun harganya tinggi. Kamera-kamera pada ponsel juga
mengalami perkembangan, mulai dari peningkatan piksel, kemampuan warna,
zoom dan komponen-komponen lain yang mampu menghasilkan gambar-gambar
berkualitas.

Tapi kini, ada sesuatu yang menarik dari sebuah kamera ponsel yang
mungkin belum pernah terpikirkan oleh perusahaan ponsel sendiri, yaitu
sebuah kamera ponsel yang dapat memotret obyek secara tembus pandang.
Kemampuan kamera ponsel yang mampu memotret tembus pandang ini merupakan
hasil karya anak Indonesia sendiri. Dan kamera ponsel tembus pandang ini
adalah yang pertama kalinya di dunia.

Ini berawal dari ketertarikan Ryan Filbert, praktisi seluler independen
di Jakarta, pada fitur infrared (inframerah) dan nightshot pada kamera
digital serta handycam. Keduanya merupakan komponen yang dapat
menghasilkan gambar tembus pandang. Maka muncullah ide dari Filbert dan
beberapa orang rekannya untuk mengadaptasikannya ke dalam kamera ponsel.

Untuk menghasilkan temuannya ini memang tidak mudah, tetapi terbilang
cukup cepat. Dalam waktu satu minggu saja sudah dapat tercipta sebuah
komponen yang dapat mengubah kamera biasa pada sebuah ponsel menjadi
kamera tembus pandang. Filbert terpaksa mengorbankan dua buah ponsel
untuk dikanibal dalam usaha menemukan teknologi itu.

Filbert mengakui kreasinya itu sebenarnya bukanlah sebuah penemuan baru,
karena ia hanya memindahkan kemampuan yang sudah ada dari kamera digital
dan handycam ke dalam kamera di ponsel kamera.

Ponsel yang dia gunakan adalah ponsel Nokia. Yang cukup menarik adalah
pada ponsel kamera itu sendiri tidak terdapat perubahan, melainkan hanya
ditambahkan sebuah komponen baru. Komponen yang dipasang pada kamera ini
adalah berupa sebuah chip berukuran kecil yang di dalamnya terdapat
inframerah.

Chip inipun tidak dapat di pasang dengan begitu saja. Karena tidak ingin
mengurangi komponen apapun pada ponsel, maka Filbert perlu membuat chip
yang dapat sinkron dengan kamera pada ponsel tersebut. Untuk itulah
Filbert merancang sendiri chip ini dari awal hingga akhirnya tercipta
chip yang ukurannya kurang dari 1x1 cm dan dapat bekerjasama dengan baik
bersama kamera ponsel.

Komponen untuk chip ini sendiri diadaptasi dari handycam Sony dan sempat
ia pesan dari Singapura. Kehadiran komponen chip ini di dalam ponsel
kamera, akan mengubah kemampuan kamera ponsel biasa menjadi kamera
ponsel inframerah yang dapat menampilkan gambar tembus pandang. Hebatnya
lagi hasil pemotretan yang diperoleh masih berupa gambar bewarna.

Tetapi, dengan chip ini kemampuan tembus pandang yang dapat dilakukan
hanya terbatas pada obyek satu warna saja seperti warna hitam atau biru.
Jika obyek tersebut memiliki lebih dari satu warna, maka kamera masih
belum mampu melakukan pengambilan gambar tembus pandang dengan baik.

Untuk itulah diperlukan sebuah komponen berikutnya yaitu sebuah lensa.
Dengan lensa tambahan ini, obyek yang memiliki lebih dari satu warna
akan diubah menjadi satu warna hitam/putih. Dari warna inilah kemudian
oleh kamera akan dimunculkan obyek yang tembus pandang. Lensa tambahan
ini cukup ditempelkan saja di depan kamera, selanjutnya gambar yang
tampak pada layar ponsel berubah menjadi warna hitam/putih.

Untuk lebih mendukung kemampuan kamera tembus pandangnya, Filbert juga
mengubah sebuah senter. Komponen yang diubah hanya lampu senternya saja
yang digantikan dengan lampu inframerah. Senter ini memungkinkan kamera
tembus pandangnya untuk dapat bekerja di dalam kondisi gelap.

Untuk mengupgrade ponsel kamera dengan menambahkan chip, Filbert mematok
harga sekitar Rp1,5 juta. Sedangkan untuk lensa tambahan dan senternya
akan dikenakan biaya lagi.

Pemasangan chip menurutnya tidak terlalu sulit, yang sedikit memakan
waktu adalah pengaturan fokus agar dapat menampilkan gambar yang tajam.

Inilah hasil karya anak Indonesia sendiri yang sempat membuat kagum
negara-negara lain seperti Malaysia dan Thailand. Sepatutnya kita
menghargai apa yang mampu dilakukan oleh anak Indonesia dan tidak selalu
bergantung pada kreasi dari bangsa lain dan menunjukkan bahwa bangsa
Indonesia memiliki kemampuan dan kualitas yang tidak kalah dari bangsa
lain.

Anda jangan berpikir bahwa seluruh obyek yang di sorot oleh kamera
ponsel ini menjadi tembus pandang, karena teknologi chip kamera tembus
pandang ini masih memiliki keterbatasan. Bahan-bahan atau obyek yang
dapat di tembus oleh kamera ini masih terbatas pada obyek yang 'terbalut
kain' dari bahan sintetik, kertas, plastik, dan kaca film (contohnya
seperti kaca mobil). Di luar bahan-bahan ini, kamera ini masih belum
mampu untuk menembusnya.

Dari hasil uji coba memang cukup terbukti kalau kamera ini dapat
menembus bahan sintetik, plastik dan juga kaca mobil. Pengujian
dilakukan di tempat yang terang, karena di tempat yang terang atau
terkena sinar matahari akan memberikan hasil yang lebih bagus. Sedangkan
untuk tempat gelap perlu digunakan senter inframerah.

Ponsel-ponsel kamera Nokia yang dapat dipasang komponen ini antara lain
terdiri dari seri 6600, 7600, 3650, 3660, 6670, dan 7650. Filbert
mengatakan, sebenarnya ponsel-ponsel lain selain Nokia juga bisa selama
itu merupakan sebuah ponsel kamera. "Tetapi untuk saat ini yang lebih
mudah diupgrade dengan komponen-komponen chip ini adalah ponsel Nokia,"
tandasnya.

Untuk ponsel Nokia sendiri, ia juga mengingatkan bahwa hanya ponsel
Nokia yang memiliki layar besar serta piksel yang juga besar. Karena
semakin besar pikselnya, gambar yang dihasilkan juga akan semakin bagus.
Ponsel berkamera tembus pandang ini menurutnya akan sangat bagus untuk
digunakan bagi kegiatan intelijen atau kepolisian untuk memeriksa
narkoba, dokumen atau keperluan penyelidikan lainnya.

Ia tidak berharap hasil karyanya akan disalahgunakan. Jika memiliki
hal-hal yang ingin ditanyakan mengenai ponsel kamera ini, Anda dapat
menghubungi Filbert di 0817733177 untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya
atau dengan Hendra di 08156046426 (untuk wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah
dan sekitarnya), yang juga salah satu rekannya dalam menciptakan alat ini.

Mengubah kamera biasa menjadi sebuah kamera yang dapat menghasilkan
gambar tembus pandang (x-ray) memang cukup menarik. Namun, biasanya hal
itu tidak direkomendasikan oleh vendor. Kebetulan merk Nokia paling
banyak disebut-sebut dalam kasus oprek ponsel kamera infra merah ini.
Jadi, tak ada salahnya kalau kita meminta tanggapan atau komentar dari
Nokia mengenai hal itu.

Usun Pringgodigdo, Manager Bisnis Multimedia Nokia Indonesia, mengakui
pihaknya tidak bisa melarang perubahan pada ponsel yang sudah di beli
konsumen. "Karena memang setelah pembelian, semuanya menjadi hak pembeli
sepenuhnya," tandas Usun. Dia menambahkan beberapa negara ada yang
memang memberlakukan peraturan jika ingin mengubah sebuah produk.
"Tetapi untuk Indonesia untuk saat ini peraturan tersebut masih belum
jelas," ujar Usun.

Tapi yang sudah jelas jika konsumen mengubah ponsel Nokianya dengan
membongkar ponsel itu sendiri-tanpa sepengetahuan vendor secara resmi,
maka secara otomatis resiko seperti hilangnya garansi harus diterima
konsumen. Selain itu, pemasangan peralatan elektronik lain di luar Nokia
sendiri memiliki kemungkinan berpengaruh pada daya tahan baterai ponsel.
Tetapi ini perlu diuji lebih mendalam apakah benar ada dampak seperti itu.

3 komentar: